- Pengertian Telematika
Telematika merupakan adopsi dari bahasa Prancis yang
sebenarnya adalah “TELEMATIQUE” yang kurang lebih dapat diartikan sebagai bertemunya
sistem jaringan komunikasi dengan teknologi informasi.
Pengertian Telematika menurut Para Pakar, yaitu :
Menurut instrusi Presiden RI no. 6 Tahun 2001 tentang kerangka kebijakan
perkembangan dan pendayagunaan telematika di Indonesia didapat pengertian
telematika sebagai berikut : “Telekomunikasi, media dan informatika atau
disingkat sebagai teknologi telematika..”
Menurut Miarso (2007) telematika merupakan sinergi teknologi
telekomunikasi dan informatika untuk keperluan pemrosesan data dengan sistem
binary (digital)
Menurut Moedjiono yang merupakan konvergensi dari :
Tele=”Telekomunikasi”,
ma=”Multimedia”, dan
tika=”Informatika”
Pertama kali istilah Telematika digunakan di Indonesia
adalah pada perubahan pada nama salah satu laboratorium telekomunikasi di ITB
pada tahun 1978.
Cikal bakal Laboratorium Telematika berawal pada tahun
1960-an. Sempat berganti-ganti nama mulai dari Laboratorium Switching lalu
Laboratorium Telekomunikasi Listrik. Seiring perjalanan waktu dan tajamnya visi
para pendiri, pada tahun 1978 dilakukan lagi perubahan nama menjadi
Laboratorium Telematika. Ketika itu, nama Telematika tidak sepopuler seperti
sekarang. Pada tahun 1978 itulah, di Indonesia, istilah Telematika pertama kali
dipakai.
Para praktisi mengatakan bahwa TELEMATICS merupakan
perpaduan dari dua kata yaitu dari “TELECOMMUNICATION and INFORMATICS” yang
merupakan perpaduan konsep Computing and Communication. Istilah telematika juga
dikenal sebagai “the new hybrid technology” karena lahir dari perkembangan
teknologi digital. Dalam wikipedia disebutkan bahwa Telematics juga sering
disebut dengan ICT (Information and Communications Technology).
- Perkembangan Telematika
Awal mula lahirnya Telematika
Telematika, pada awalnya dikembangkan disisi internet.
Ketika komputer tersebar luas, kebutuhan akan suatu cara mudah untuk menukar
data tumbuh berkembang. Ini adalah ketika teknologi telekomunikasi telah
digunakan untuk menghubungkan antar komputer dan kemudian telematika
dilahirkan. Telematika adalah jawaban dari keprihatinan yang terjadi pada tahun
1976 di Prancis, ketika itu perkembangan aplikasi komputer telah merubah
organisasi ekonomi dan sosial masyarakat.
Perkembangan Telematika saat ini.
Saat ini banyak bidang yang memanfaatkan telematika,
seperti bidang telekomunikasi yang berfokus pada pertukaran data yang menjadi
kebutuhan konsumen mereka seperti telekomunikasi lewat telepon, salran
televisi, radio, media lainnya, dan bahkan sistem pelacakan navigasi secara
realtime berbasis satelit yang disebut GPS (Global Positioning System). Dalam
penerapannya, telematika menggunakan teknologi pengiriman, penerimaan, dan
penyimpanan informasi melalui perangkat telekomunikasi dalam hubungannya dengan
pengaruh pengendalian/control pada objek jarak jauh. Dalam penerapan di bidang
navigasi, telematika membutuhkn perangkat GPS sebagai perangkat pengirim data,
lalu data telematika diterima oleh layanan (vendor) seluler dan diteruskan ke
pelanggan. Kemudian data telematika disimpan oleh pelanggan di device
telekomunikasi seperti handphone, pda, dan smartphone.
Perkembangan Telematika di Indonesia
Untuk kasus di
Indonesia, perkembangan telematika mengalami tiga periode berdasarkan fenomena
yang terjadi di masyarakat. Pertama adalah periode
rintisan yang berlangsung akhir tahun 1970-an sampai dengan akhir tahun
1980-an. Periode kedua disebut pengenalan, rentang waktunya adalah
tahun 1990-an, dan yang terakhir adalah periode aplikasi. Periode ketiga ini
dimulai tahun 2000.
1. Periode
Rintisan
Aneksasi Indonesia terhadap Timor Portugis, peristiwa Malari, Pemilu tahun
1977, pengaruh Revolusi Iran, dan ekonomi yang baru ditata pada awal
pemerintahan Orde Baru, melahirkan akhir tahun 1970-an penuh dengan pembicaraan
politik serta himpitan ekonomi. Sementara itu sejarah telematika mulai
ditegaskan dengan digariskannya arti telematika pada tahun 1978 oleh warga
Prancis.
Mulai tahun
1970-an inilah Toffler menyebutnya sebagai zaman informasi. Namun
demikian, dengan perhatian yang minim dan pasokan listrik yang terbatas,
Indonesia tidak cukup mengindahkan perkembangan telematika.
Memasuki tahun
1980-an, perubahan secara signifikanpun jauh dari harapan. Walaupun demikian,
selama satu dasawarsa, learn to use teknologi informasi,
telekomunikasi, multimedia, mulai dilakukan. Jaringan telpon, saluran televisi
nasional, stasiun radio nasional dan internasional, dan komputer mulai dikenal
di Indonesia, walaupun penggunanya masih terbatas. Kemampuan ini
dilatarbelakangi oleh kepemilikan satelit dan perekonomian yang meningkat
dengan diberikannya penghargaan tentang swasembada pangan dari Perserikatan
Bangsa-bangsa (PBB) kepada Indonesia pada tahun 1984.
Setahun
sebelumnya di Amerika Serrikat, tepatnya tanggal 1 Januari 1983, internet
diluncurkan. Sejak ARPAnet (Advance Research Project Agency) dan NSFnet
(National Science Foundation) digabungkan, pertumbuhan jaringan semakin banyak,
dan pada pertengahan tahun, masyarakat mulai memandangnya sebagai internet.
Penggunaan
teknologi telematika oleh masyarakt Indonesia masih terbatas. Sarana kirim
pesan seperti yang sekarang dikenal sebagi email dalam suatu group, dirintis
pada tahun 1980-an. Mailinglist (milis) tertua di Indonesia
dibuat olehJhhny Moningka dan Jos Lukuhay, yang mengembangkan perangkat “pesan”
berbasis “unix”, “ethernet”, pada tahun 1983, persis
bersamaan dengan berdirinya internet sebagai protokol resmi di Amerika Serikat.
Pada tahun-tahun tersebut, istilah “unix”, “email”, “PC”, “modem”, “BBS”,
“ethernet”, masih merupakan kata-kata yang sangat langka.
Periode rintisan
telematika ini merupakan masa dimana beberapa orang Indonesia belajar
menggunakan telematika, atau minimal mengetahuinya. Tahun 1980-an,
teleconference terjadwal hampir sebulan sekali di TVRI (Televisi Republik
Indonesia) yang menyajikan dialog interaktif antara Presiden Suharto di Jakarta
dengan para petani di luar jakarta, bahkan di luar pulau Jawa. Pada pihak
akademisi dan praktisi praktisi IT (Information and Technology), merekam
penggunaan internet sebagai berikut.
Menjelang akhir tahun 1980-an, tercatat beberapa
komunitas BBS, seperti Aditya (Ron Prayitno), BEMONET (BErita MOdem
NETwork), JCS (Jakarta Computer Society — Jim Filgo), dan
lain-lain. Konon, BEMONET cukup populer dan bermanfaat sebagai penghilang
stress dengan milis seperti “JUNK/Batavia“. Di kalangan akademis, pernah
ada UNInet dan Cossy. UNINET merupakan sebuah jaringan berbasis UUCP yang konon
pernah menghubungkan Dikti, ITS, ITB, UI, UGM, UnHas, dan UT. Cossy pernah
dioperasikan dengan menggunakan X.25 dengan pihak dari Kanada. Milis yang
kemudian muncul menjelang akhir tahun 1980-an ialah the Indonesian
Development Studiesi (IDS)(Syracuse, 1988); UKIndonesian (UK,
1989); INDOZNET (Australia, 1989); ISNET (1989); JANUS (Indonesians@janus.berkeley.edu),
yang saking besarnya sampai punya beberapa geographical relayers;
serta tentunya milis kontroversial seperti APAKABAR.
Jaringan internet tersebut, terhubungakan dengan radio.
Medio tahun 1980 diisi dengan komunikasi internasional melalui kegiatan radio
amatir, yang memiliki komunitas dengan nama Amatir Radio Club (ARC) Institut
Teknologi Bandung (ITB). Bermodalkan pesawattransceiver HF SSB Kenwood TS 430
dengan computer Apple II, sekitar belasan pemuda ITB menghubungkan server BBS
amatir radio seluruh dunia, agar email dapat berjalan lancar.
2. Periode Pengenalan
Periode satu dasawarsa ini, tahun 1990-an, teknologi
telematika sudah banyak digunakan dan masyarakat mengenalnya. Jaringan radio
amatir yang jangkauannya sampai ke luar negeri marak pada awal tahun 1990. hal
ini juga merupakan efek kreativitas anak muda ketika itu, setelah dipinggirkan
dari panggung politik, yang kemudian disediakan wadah baru dan dikenal sebagai
Karang Taruna. Pada sisi lain, milis yang mulai digagas sejak tahun 1980-an,
terus berkembang.
Internet masuk ke Indonesia pada tahun 1994, dan milis adalah salah satu bagian dari sebuah web.
Penggunanya tidak terbatas pada kalangan akademisi, akan tetapi sampai ke meja
kantor. ISP (Internet Service Provider) pertama di Indonesia adalah
IPTEKnet, dan dalam tahun yang sama, beroperasi ISP komersil pertama, yaitu
INDOne.
Dua tahun keterbukaan informasi ini, salahsatu dampaknya
adalah mendorong kesadaran politik dan usaha dagang. Hal ini juga didukung
dengan hadirnya televise swasta nasional, seperti RCTI (Rajawali Citra
Televisi) dan SCTV (Surya Citra Televisi) pada tahun 1995-1996.
Teknologi telematika, seperti computer, internet, pager,
handphone, teleconference, siaran radio dan televise internasional – tv kabel
Indonesia, mulai dikenal oleh masyarakat Indonesia. Periode pengenalan
telematika ini mengalami lonjakan pasca kerusuhan Mei 1998.
Masa krisis ekonomi ternyata menggairahkan telematika di
Indonesia. Disaat keterbukaan yang diusung gerakan moral reformasi, stasiun
televise yang syarat informasi seperti kantor berita CNN dan BBC, yakni Metro
Tv, hadir pada tahun 1998. Sementara itu, kapasitas hardware mengalami
peningkatan, ragam teknologisoftware terus menghasilkan yang baru,
dan juga dilanjutkan mulai bergairahnya usaha pelayanan komunikasi (wartel),
rental computer, dan warnet (warung internet). Kebutuhan informasi yang cepat
dan gegap gempita dalam menyongsong tahun 2000, abad 21, menarik banyak
masyarakat Indonesia untuk tidak mengalami kesenjangan digital (digital
divide).
Pemerintah yang masih sibuk dengan gejolak politik yang
kemudian diteruskan dengan upaya demokrasi pada Pemilu 1999, tidak
menghasilkansuatu keputusan terkait perkembangan telematika di Indonesia. Dunia
pendidikan juga masih sibuk tambal sulam kurikulum sebagai dampak perkembangan
politik terbaru, bahkan proses pembelajaran masih menggunakan cara-cara
konvensional. Walaupun demikian, pada tanggal 15 Juli 1999, arsip pertama milis
Telematika dikirim oleh Paulus Bambang Wirawan, yakni sebuah permulaan
mailinglist internet terbesar di Indonesia.
3. Periode Aplikasi
Reformasi yang banyak disalahartikan,
melahirkan gejala yang serba bebas, seakan tanpa aturan. Pembajakan software,
Hp illegal, perkembangan teknologi computer, internet, dan alat komunikasi
lainnya, dapat denganb mudah diperoleh, bahkan dipinggir jalan atau kios-kios
kecil. Tentunya, dengan harga murah.
Keterjangkauan secara financial yang ditawarkan, dan
gairah dunia digital di era millennium ini, bukan hanya mampu memperkenalkannya
kepada masyarakat luas, akan tetapi juga mualai dilaksanakan, diaplikasikan.
Pada pihak lain, semua itu dapat berlangsung lancar, dengan tersedianya sarana
transportasi, kota-kota yang saling terhubung, dan industri telematika dalam negeri
yang terus berkembang.
Awal era millennium inilah, pemerintah Indonesia serius
menaggapi perkembangan telematika dalam bentuk keputusan politik. Kebijakan
pengembangan yang sifatnya formal “top-down” direalisasikan dengan
dikeluarkannya Keputusan Presiden No. 50 Tahun 2000 tentang Tim Koordinasi
Telematika Indonesia (TKTI), dan Instruksi Presiden No. 6 Tahun 2001 tentang
Pendayagunaan Telematika. Dalam bidang yang sama, khususnya terkait dengan
pengaturan dan pelaksanaan mengenai nernagai bidang usaha yang bergerak di
sector telematika, diatur oleh Direktorat Jendral Aplikasi Telematika (Dirjen
Aptel) yang kedudukannya berada dibawah dan bertanggungjawab kepada Menteri
Komunikasi dan Informasi Republik Indonesia.
Selanjutnya, teknologi mobile phone begitu cepat
pertumbuhannya. Bukan hanya dimiliki oleh hamper seluruh lapisan masyarakat
Indonesia, fungsi yang ditawarkan terbilang canggih. Muatannya antara 1 Gigabyte,
dapat berkoneksi dengan internet juga stasiun televise, dan teleconference
melalui 3G. Teknologi computer demikian, kini hadir dengan skala tera (1000
Gigabyte), multi processor, multislot memory, dan jaringan internet
berfasilitas wireless access point. Bahkan, pada café dan kampus
tertentu, internet dapat diakses dengan mudah, dan gratis.
Terkait dengan hal tersebut, Depkominfo mencatat bahwa
sepanjang tahun 2007 yang lalu, Indonesia telah mengalami
pertumbuhan 48% persen terutama di sektor sellular yang mencapai 51% dan FWA
yang mencapai 78% dari tahun sebelumnya. Selain itu, dilaporkan tingkat
kepemilikan komputer pada masyarakat juga mengalami pertumbuhan sangat
signifikan, mencapai 38.5 persen. Sedangkan angka pengguna Internet mencapai
jumlah 2 juta pemakai atau naik sebesar 23 persen dibanding tahun 2006. Tahun
2008 ini diharapkan bisa mencapai angka pengguna 2,5 juta.
Data statistik tersebut menunjukkan aplikasi telematika
cukup signifikan di Indonesia. Namun demikian, telematika masih perlu disosialisasikan
lebih intensif kepada semua lapisan masyarakat tanpa terkecuali. Pemberdayaan manusianya, baik itu aparatur Negara
ataupun non-pemerintah, harus terus ditumbuhkembangkan.
Selama perkembangan telematika di Indonesia sekitar tiga
dasawarsa belakangan ini, membawa implikasi diberbagai bidang. Kemudahan yang
disuguhkan telematika akan meningkatkan kinerja usaha, menghemat biaya, dan
memperbaiki kualitas produk. Masyarakat juga mendapat manfaat ekonomis dan
peningkatan kualitas hidup.
Peluang untuk memperoleh informasi bernuansa porno dan
bentuk kekerasan lainnya, dapat terealisir. Di lain pihak, segi individualis
dan a-sosial amat mungkin akan banyak menggejala di masyarakat. Walaupun
demikian, masih banyak factor lain yang dapat mempengaruhi perilaku masyarakat
tertentu dan factor yang sama dapat berdampak lain pada lingkungan yang berbeda.
- Tren ke depan Telematika
Saat ini perkembangan TIK sangat pesat.
Perangkat komputasi berskala terabyte, penggunaan ,multicore processor,
penggunaan memori dengan multi slot serta peningkatan kapasitas harddisk multi
terabyte akan banyak bermunculan. Komputasi berskala terabyte juga didukung
dengan akses wireless dan wireline dengan akses bandwitch yang mencapai
terabyte juga. Antarmuka pun sudah semakin bersahabat, seperti Microsoft,
desktop Ubuntu, GoogleApps, YahooApps Live semua berlomba menampilkan antarmuka
yang terbaik dan lebih bersahabat dengan kecepatan akses yang semakin tinggi.
Hal ini juga ditunjang search engine yang semakin cepat mengumpulkan informasi
yang dibutuhkan pengguna. Pada akhirnya, era robotiik akan segera muncul.
Segenap mesin dengna kemampuan adaptif dan kemampuan belajar mandiri sudah
banyak dibuat dalam skala industri kecil dan menengah.
Sumber :
http://uzi-online.blogspot.com/2012/10/definisi-perkembangan-dan-trend-kedepan.html
http://suciptoardi.wordpress.com/2008/05/15/perkembangan-telematika-di-indonesia/
http://merrycmerry.blogspot.com/2012/10/definisi-perkembangan-dan-tren-ke-depan.html
http://boimzenji.blogspot.com/2012/10/perkembangan-telematika-dan-trend.html
0 komentar:
Posting Komentar